“Virus” bersepeda akhir-akhir ini
ternyata juga telah menular ke penulis seperti banyak orang lainnya.
Bersepeda bagi penulis lebih sebagai hobi dan rekreasi daripada serius
olah raga, sedangkan manfaat olah raga malah menjadi nomor dua.
Setelah memilih dan memilah, akhirnya penulis menjatuhkan pilihan pada sepeda jenis MTB dengan ukuran frame 18″. Sebenarnya ukuran paling tepat untuk penulis adalah 19″, akan tetapi ukuran tengah itu hanya disediakan oleh merek-merek ternama sepeda import, yang notabene relatif lebih mahal. Sementara untuk memakai ukuran 20″ (sudah dicoba) ternyata terasa terlalu besar untuk ukuran badan penulis (Tinggi 182 cm, kaki 85 cm). (Untuk mengetahui ukuran frame yang tepat untuk ukuran tubuh Anda, baca artikelnya di sini!)
Setelah memilih dan memilah, akhirnya penulis menjatuhkan pilihan pada sepeda jenis MTB dengan ukuran frame 18″. Sebenarnya ukuran paling tepat untuk penulis adalah 19″, akan tetapi ukuran tengah itu hanya disediakan oleh merek-merek ternama sepeda import, yang notabene relatif lebih mahal. Sementara untuk memakai ukuran 20″ (sudah dicoba) ternyata terasa terlalu besar untuk ukuran badan penulis (Tinggi 182 cm, kaki 85 cm). (Untuk mengetahui ukuran frame yang tepat untuk ukuran tubuh Anda, baca artikelnya di sini!)
Pemilihan ukuran frame ini penting
menjadi perhatian kita bila belum mulai bersepeda atau sedang browsing
untuk mempelajari sepeda. Tentukan ukuran frame yang paling tepat untuk
ukuran badan Anda, karena ini merupakan langkah pertama yang terpenting.
Perhatikan juga bahwa tidak semua seri
sepeda dari suatu merek menyediakan semua ukuran. Ambil contoh salah
satu merek lokal, Polygon; untuk tipe-tipe XC yang serinya di bawah
Xtrada: seperti Premier, Monarch, dll, Polygon tidak menyediakan ukuran
18″, akan tetapi semua berukuran 16″. Sedangkan bagi Anda yang
memerlukan ukuran 20″, maka anda harus menebus seri yang lebih tinggi
yaitu Cosmic dan seri-seri di atasnya, karena seri Xtrada tidak tersedia
ukuran 20″. Pelajari dengan baik hal tersebut kalau Anda tidak mau
keliru. Dari pengalaman penulis, sebagian besar pramuniaga di berbagai
toko sepeda tidak memahami hal ini. Di samping itu perlu diperhatikan
juga bahwa misalnya situs sepeda Polygon, akhir-akhir ini tidak mencantumkan pilihan ukuran dari semua seri di web mereka,
sepertinya mereka tidak siap dengan suplai berbagai ukuran, dan secara
samar web mereka justru akan “menyesatkan” calon pembeli pemula tentang
ukuran frame sepeda.
Ada juga merek lain yang mencantumkan
ukuran frame hanya dalam simbol S, M, L, dan XL (terutama untuk
merek-merek sepeda import); akan tetapi biasanya di website mereka
terdapat keterangan terperinci tentang geometri dari frame untuk
masing-masing ukuran tersebut.
Memang, sebelum menentukan ukuran frame yang tepat, langkah yang paling awal adalah menentukan jenis sepeda apa yang akan kita gunakan. Secara garis besar dapat dibagi menjadi City Bike, Road Bike, MTB (Mountain Bike), dan BMX.
Banyak kategori tambahan seperti Hybrid Bike, dll. Dan tiap kategori
tersebut masih dibagi menjadi sub-sub kategori lagi, misalnya untuk MTB
terbagi menjadi sub kategori XC (Cross Country),
All Mountain, Down Hill, Dirt Jump, dll, dst. Bila mempunyai dana
lebih, akan sangat menyenangkan bila mempunyai lebih dari satu sepeda
dari jenis yang berbeda.
Memilih Ukuran Ban
Berikut
ini penulis ingin berbagi sedikit tips bagi goweser yang mirip
karakteristik penulis dalam arti, memilih sepeda jenis MTB akan tetapi
penggunaannya malah lebih banyak di jalan-jalan aspal (on-road) ketimbang masuk area tanah (off-road).
Dari pengalaman penulis, menggunakan
sepeda MTB dengan kondisi ban standard ukuran 26 x 2.10″ untuk pemakaian
di jalan aspal (on-road) benar-benar tidak efisien, dalam arti kayuhan
menjadi relatif sangat berat, meskipun ban sudah dipompa hingga tekanan
maksimal yang diijinkan.
Kalau Anda membaca penjelasan di lain tempat yang menjelaskan “rolling resistance”
ban lebar itu lebih kecil daripada ban tipis, itu benar-benar ulasan
yang akan menyesatkan Anda, atau setidaknya membingungkan Anda. Tidak
perlu ilmu fisika yang dalam untuk bisa merasakan perbedaan antara ban
tipis dan ban lebar, bahkan goweser pemula pun akan mudah membedakannya dengan mengayuh 10 menit saja.
Gambar di atas adalah Polygon Xtrada 5.0 dengan ban yang sudah diganti tipe (knob atau batikan) on-road
dengan ukuran 26 x 1.5″. Setidaknya ada dua ukuran lagi yang lebih
tipis dari itu yaitu ukuran 26 x 1.35″ dan ukuran 26 x 1.25″. Pilihlah
sesuai kemauan Anda. Penulis memilih lebar 1.5″ karena tidak terlalu
tipis, sehingga relatif lebih kuat untuk menerabas jalan aspal yang
berlubang, di samping tampilan yang masih nampak proporsional.
Prinsipnya, jika kita memakai ban yang lebih tipis, maka kayuhan akan jauh lebih ringan, dan sepeda akan lebih “ngacir” di jalan aspal.
Ban tipe “pacul” alias tipe off-road sebaiknya disimpan saja dan dipasang kembali ketika akan mengikuti event-event off-road yang sesungguhnya. Bagi kita yang mempunyai dana lebih, bisa membeli sepasang wheelset lagi dengan terpasang ban tipe off-road, sehingga sangat mudah dan cepat kalau kita ingin berganti tipe ban. Akan tetapi jika belum mempunyai wheelset
cadangan, maka kegiatan menggganti ban sepeda jenis ini juga tidak
sulit, alias bisa dikerjakan sendiri bahkan tanpa peralatan sekalipun
alias dengan tangan saja.
O ya, untuk mengganti ban dengan yang
lebih tipis seperti gambar di atas, maka ban dalam juga harus diganti
yang lebih kecil ukurannya (lebih sempit). Untuk mengganti satu set ban
tipe on-road seperti tersebut di atas (ban luar dan dalam,
depan dan belakang), penulis menghabiskan dana sekitar 150 ribu
rupiah, tentu saja dengan merek ban yang standar saja, bukan merek yang
mahal.
Demikian tips dari penulis kali ini, semoga bersepeda semakin ringan dan fun, dan semoga juga tidak ada lagi rekan-rekan goweser yang “nyaris pingsan” karena kelelahan mengayuh MTB ban lebar ketika acara sepeda gembira keliling kota.
NB:
1. Bila
telah mengetahui ukuran frame sepeda yang tepat untuk ukuran badan kita,
misalnya MTB ukuran 17 inch, sedangkan untuk beberapa merek ukuran ini
tidak tersedia, maka lebih disarankan untuk mengambil atau memilih
ukuran satu inch di bawahnya ketimbang ukuran di atasnya. Jadi lebih
disarankan memakai ukuran 16″ daripada yang 18″, karena pada umumnya
seseorang akan lebih menguasai sepeda yang lebih kecil dari badannya
dibandingkan ukuran yang kebesaran (“kegedean”).
2. Jangan
lupa untuk menambahkan lampu penanda yang cukup di bagian depan dan
belakang, bila gowes malam hari di jalan raya. Utamakan keselamatan
diri, di samping lampu kedip tersebut juga membantu keselamatan pengguna
jalan lainnya.
sumber http://cowidster.wordpress.com
Thx untuk infonya..bermanfaat..mampir yuk ke http://elementmtb.com/ketahui-jenis-kembangan-tread-type-ban/
ReplyDelete