PRLM - PADA akhir 1960-an hingga 1970-an, olah
raga motocross mencapai masa keemasan. Berkah dari kemajuan ekonomi
pascaperang di Amerika Serikat mengakibatkan warganya keranjingan dalam
menekuni hobi. Motocross terkena imbasnya, olah raga yang diperkenalkan
di Amerika Serikat pada 1966 oleh Torsten Hallman dari Swedia ini
langsung digemari para Yankees.
Di luar penggemar motocross beberapa menggunakan sepeda untuk menaklukkan lintasan yang dibuat untuk motocross. Kebanyakan menggunakan sepeda jenis cruiser (penjelajah) yang sangat laku terjual pada dekade 1960-an. Kepopuleran olah raga sepeda yang menggunakan track motocross ini pun semakin menjadi setelah sebuah film dokumenter "On Any Sunday" (1971) yang menceritakan tentang kehidupan pembalap motocross, dibuka oleh adegan anak-anak yang bersepeda pada track motocross.
Sepeda pun makin populer untuk digunakan di track motocross. Kondisi ini terjadi karena Amerika memasuki krisis energi akibat embargo OPEC sejak perang Yom Kippur tahun 1973. Penggunaan sepeda sebagai alat transportasi di Amerika Serikat meningkat sebagai akibat tingginya harga bahan bakar minyak. Ini juga berimbas pada olah raga, banyak crosser sepeda motor yang beralih menggunakan sepeda untuk menaklukkan track yang didesain untuk motocross.
Sejarah lomba BMX dapat ditarik ke tanggal 10 Juli 1969, saat Ronald Mackler, seorang penjaga track membantu sekelompok anak muda untuk mengorganisasikan balapan di Palms Park, Los Angeles. Setelah makin banyak lintasan motocross membuka diri untuk digunakan sepeda, organisasi olah raga pertama BMX, National Bicycle League, didirikan tahun 1974. Saat ini, balap BMX sudah menjadi salah satu cabang dalam Olimpiade dan multievent turunannya seperti Asian Games dan SEA Games.
Freestyle BMX dimulai tahun 1979, saat pengendara BMX banyak memenuhi kolam renang yang kosong akibat krisis energi. Kolam-kolam itu dibiarkan kosong karena biaya untuk menjalankan penyaring air sangat tinggi akibat tingginya harga energi listrik. Bersama dengan para pemain skateboard, beberapa pengendara BMX beralih menikmati kolam yang kosong itu. Di antaranya adalah David ”Tinker” Juarez. Di kemudian hari, evolusi paralel terjadi antara BMX dan skateboard, serta inline skate yang hadir belakangan.
Evolusi disiplin BMX terbaru adalah dirt jump. Dirt jump yang menggunakan sepasang gundukan untuk melakukan atraksi adalah hasil penggabungan antara freestyle dan lintasan tanah yang ada pada balapan BMX. Salah satu pionir dirt jump adalah Ron Wilkerson yang melakukannya pada tahun 1983.
Secara umum disiplin BMX yang ada saat ini dapat terbagi menjadi balap BMX (race), flatland, street, vert, dan dirt jump.
”Race”
Balap BMX mengutamakan kecepatan. Pada umumnya, 8 pembalap BMX dilepas setiap kali start. Perlombaan dapat dilaksanakan dengan sistem gugur, atau sistem moto, di mana pembalap melakukan beberapa kali start dengan lawan yang berbeda sebelum dapat maju ke babak berikutnya.
Track balap BMX ini dibuat di tanah yang menurun atau datar dan dilengkapi dengan panggung start yang cukup tinggi sehingga pembalap mendapat momentum untuk memulai lomba dengan kecepatan tinggi. Lebar lintasan BMX minimal 5 meter yang dilengkapi berm dan beberapa rintangan.
Sepeda BMX yang dikembangkan untuk balap dibuat ringan, dengan kemampuan mentransfer tenaga yang sangat efisien. Sepeda BMX untuk balapan ini juga memiliki ukuran yang disesuaikan dengan ukuran badan pengendaranya, dari mulai ukuran mini untuk anak-anak dengan tinggi badan 120 cm hingga ukuran pro XL untuk orang dengan tinggi badan 185 cm. Sepeda BMX balap ini menggunakan hanya satu rem belakang karena balapan BMX dilakukan di ruang tertutup dan hanya membutuhkan pengereman di garis akhir.
”Flatland”
Penilaian di disiplin flatland ini adalah keindahan dan kesulitan dari trik yang dilakukan oleh rider tanpa menyentuh tanah. Beberapa poin untuk penjurian dapat diambil dari jumlah, kesulitan, orisinalitas dari trik yang dilakukan, kerapian transisi antartrik, dan kecakapan memainkan pertunjukan.
Flatland, sesuai namanya, dilakukan di landasan datar tanpa alat bantu. Landasan yang digunakan sebisa mungkin bebas dari tonjolan dan dengan kekasaran yang tetap agar rider dapat melakukan trik dengan sempurna.
Sepeda BMX yang khusus dibuat untuk flatland dibuat dengan tujuan agar rider dapat melakukan trik sebanyak dan semudah mungkin. Untuk itu, sepeda tersebut dilengkapi dengan peg secara lengkap baik depan dan belakang, kiri dan kanan.
Detangler digunakan agar setang dapat berputar bebas tanpa tertahan kabel rem. Ban yang digunakan sepeda flatland bertipe licin dengan tekanan tinggi. Aksesori lainnya adalah hub freecoaster, yang memungkinkan sepeda mundur tanpa memutar engkol pedal.
”Street”
Street atau park, adalah disiplin BMX yang menggunakan ornamen buatan sebagai alat untuk menjalankan trik. Seperti namanya, disiplin ini memberikan penilaian terhadap trik yang dilakukan rider saat berada di tempat dengan rintangan yang biasa berada di jalan atau taman.
Lintasan yang digunakan adalah miniatur atau replika dari benda-benda yang ada di jalan seperti tangga dan pegangan tangannya, undakan, bangku, meja, atau mini ramps, yang walaupun tidak ada di jalan atau taman tapi menjadi rintangan umum di lintasan BMX street. Bahan dari lintasan ini dapat terbuat dari beton, kayu, atau logam. Penempatan dari masing-masing rintangan disesuaikan dengan bentuk dasar lahan, dan kebutuhan serta keinginan dari pembuat lintasan.
Sepeda yang digunakan dalam street ini terbuat dari besi chromoly, karena sepeda dengan bahan aluminum kurang tahan terhadap gesekan. Perlengkapan sepeda freestyle seperti detangler juga digunakan, penggunaan peg disesuaikan dengan kebutuhan, baik satu sisi, kiri atau kanan, atau keduanya, tergantung kebutuhan rider. Juga digunakan sprocket guard untuk melindungi sprocket dari gesekan landasan.
”Vert”
Vert, kependekan dari kata vertikal, adalah disiplin BMX yang terkait dengan lintasan vertikal. Rider vert melakukan trik saat melayang menggunakan half pipe setelah sebelumnya memelihara atau mengumpulkan momentum dari gerakan bolak balik dari sisi satu ke sisi lain dari half pipe baik searah jarum jam (membelok ke kanan saat mencapai puncak), atau kebalikan dari arah jarum jam. Saat momentumnya cukup, rider dapat melakukan aerial trick yaitu trik yang dilakukan di udara, atau lip trick, yaitu trik yang dilakukan dengan memanfaatkan ujung landasan (coping).
Lintasan vert yang digunakan BMX sama dengan yang digunakan para skateboarder dan inline skater. Lintasan yang dinamakan half pipe ini terdiri atas dua buah quarter pipe yang terhubung dengan satu landasan datar membentuk huruf U. Terkadang ada tambahan bidang vertikal di atas lengkungan sehingga membentuk tembok.
Ukuran half pipe ini umumnya antara 2,5 hingga 3,5 meter, walaupun ukuran yang terbesar yang pernah digunakan mencapai 8,2 meter.
Sepeda yang digunakan umumnya sama dengan yang digunakan dalam street. Perbedaannya penggunaan peg yang hanya satu sisi, yaitu sisi luar, misalnya peg berada di sebelah kiri pada run searah jarum jam. Transmisi juga dapat berpindah ke kiri untuk rider yang lebih menguasai run kebalikan jarum jam.
”Dirt jump”
Dirt jump, sesuai namanya menilai rider dari trik yang dilakukan saat terbang di antara dua buah gundukan. Berbeda dengan disiplin freestyle lain yang memungkinkan rider untuk melakukan beberapa trik dalam waktu yang ditentukan panitia, dalam dirt jump, rider umumnya hanya dapat melakukan satu trik karena waktu yang dibatasi oleh saat sepeda mendarat kembali di tanah.
Lintasan dirt jump dibuat dari tanah dengan sudut yang memungkinkan rider mendapat waktu yang cukup lama di udara. Ukuran gundukan dirt jump dapat bervariasi sesuai kebutuhan dan kemampuan rider.
Sepeda dirt jump dibuat lebih panjang dari umumnya sepeda freestyle lainnya, hampir mendekati panjang sepeda untuk balap BMX. Sepeda jenis ini tidak menggunakan peg karena membahayakan rider. Perbedaan lain dari sepeda freestyle lain adalah digunakannya ban dengan kembangan untuk mendapat traksi di lintasan tanah. (dok. "PR", 5/2/12)***
sumber http://www.pikiran-rakyat.com
Di luar penggemar motocross beberapa menggunakan sepeda untuk menaklukkan lintasan yang dibuat untuk motocross. Kebanyakan menggunakan sepeda jenis cruiser (penjelajah) yang sangat laku terjual pada dekade 1960-an. Kepopuleran olah raga sepeda yang menggunakan track motocross ini pun semakin menjadi setelah sebuah film dokumenter "On Any Sunday" (1971) yang menceritakan tentang kehidupan pembalap motocross, dibuka oleh adegan anak-anak yang bersepeda pada track motocross.
Sepeda pun makin populer untuk digunakan di track motocross. Kondisi ini terjadi karena Amerika memasuki krisis energi akibat embargo OPEC sejak perang Yom Kippur tahun 1973. Penggunaan sepeda sebagai alat transportasi di Amerika Serikat meningkat sebagai akibat tingginya harga bahan bakar minyak. Ini juga berimbas pada olah raga, banyak crosser sepeda motor yang beralih menggunakan sepeda untuk menaklukkan track yang didesain untuk motocross.
Sejarah lomba BMX dapat ditarik ke tanggal 10 Juli 1969, saat Ronald Mackler, seorang penjaga track membantu sekelompok anak muda untuk mengorganisasikan balapan di Palms Park, Los Angeles. Setelah makin banyak lintasan motocross membuka diri untuk digunakan sepeda, organisasi olah raga pertama BMX, National Bicycle League, didirikan tahun 1974. Saat ini, balap BMX sudah menjadi salah satu cabang dalam Olimpiade dan multievent turunannya seperti Asian Games dan SEA Games.
Freestyle BMX dimulai tahun 1979, saat pengendara BMX banyak memenuhi kolam renang yang kosong akibat krisis energi. Kolam-kolam itu dibiarkan kosong karena biaya untuk menjalankan penyaring air sangat tinggi akibat tingginya harga energi listrik. Bersama dengan para pemain skateboard, beberapa pengendara BMX beralih menikmati kolam yang kosong itu. Di antaranya adalah David ”Tinker” Juarez. Di kemudian hari, evolusi paralel terjadi antara BMX dan skateboard, serta inline skate yang hadir belakangan.
Evolusi disiplin BMX terbaru adalah dirt jump. Dirt jump yang menggunakan sepasang gundukan untuk melakukan atraksi adalah hasil penggabungan antara freestyle dan lintasan tanah yang ada pada balapan BMX. Salah satu pionir dirt jump adalah Ron Wilkerson yang melakukannya pada tahun 1983.
Secara umum disiplin BMX yang ada saat ini dapat terbagi menjadi balap BMX (race), flatland, street, vert, dan dirt jump.
”Race”
Balap BMX mengutamakan kecepatan. Pada umumnya, 8 pembalap BMX dilepas setiap kali start. Perlombaan dapat dilaksanakan dengan sistem gugur, atau sistem moto, di mana pembalap melakukan beberapa kali start dengan lawan yang berbeda sebelum dapat maju ke babak berikutnya.
Track balap BMX ini dibuat di tanah yang menurun atau datar dan dilengkapi dengan panggung start yang cukup tinggi sehingga pembalap mendapat momentum untuk memulai lomba dengan kecepatan tinggi. Lebar lintasan BMX minimal 5 meter yang dilengkapi berm dan beberapa rintangan.
Sepeda BMX yang dikembangkan untuk balap dibuat ringan, dengan kemampuan mentransfer tenaga yang sangat efisien. Sepeda BMX untuk balapan ini juga memiliki ukuran yang disesuaikan dengan ukuran badan pengendaranya, dari mulai ukuran mini untuk anak-anak dengan tinggi badan 120 cm hingga ukuran pro XL untuk orang dengan tinggi badan 185 cm. Sepeda BMX balap ini menggunakan hanya satu rem belakang karena balapan BMX dilakukan di ruang tertutup dan hanya membutuhkan pengereman di garis akhir.
”Flatland”
Penilaian di disiplin flatland ini adalah keindahan dan kesulitan dari trik yang dilakukan oleh rider tanpa menyentuh tanah. Beberapa poin untuk penjurian dapat diambil dari jumlah, kesulitan, orisinalitas dari trik yang dilakukan, kerapian transisi antartrik, dan kecakapan memainkan pertunjukan.
Flatland, sesuai namanya, dilakukan di landasan datar tanpa alat bantu. Landasan yang digunakan sebisa mungkin bebas dari tonjolan dan dengan kekasaran yang tetap agar rider dapat melakukan trik dengan sempurna.
Sepeda BMX yang khusus dibuat untuk flatland dibuat dengan tujuan agar rider dapat melakukan trik sebanyak dan semudah mungkin. Untuk itu, sepeda tersebut dilengkapi dengan peg secara lengkap baik depan dan belakang, kiri dan kanan.
Detangler digunakan agar setang dapat berputar bebas tanpa tertahan kabel rem. Ban yang digunakan sepeda flatland bertipe licin dengan tekanan tinggi. Aksesori lainnya adalah hub freecoaster, yang memungkinkan sepeda mundur tanpa memutar engkol pedal.
”Street”
Street atau park, adalah disiplin BMX yang menggunakan ornamen buatan sebagai alat untuk menjalankan trik. Seperti namanya, disiplin ini memberikan penilaian terhadap trik yang dilakukan rider saat berada di tempat dengan rintangan yang biasa berada di jalan atau taman.
Lintasan yang digunakan adalah miniatur atau replika dari benda-benda yang ada di jalan seperti tangga dan pegangan tangannya, undakan, bangku, meja, atau mini ramps, yang walaupun tidak ada di jalan atau taman tapi menjadi rintangan umum di lintasan BMX street. Bahan dari lintasan ini dapat terbuat dari beton, kayu, atau logam. Penempatan dari masing-masing rintangan disesuaikan dengan bentuk dasar lahan, dan kebutuhan serta keinginan dari pembuat lintasan.
Sepeda yang digunakan dalam street ini terbuat dari besi chromoly, karena sepeda dengan bahan aluminum kurang tahan terhadap gesekan. Perlengkapan sepeda freestyle seperti detangler juga digunakan, penggunaan peg disesuaikan dengan kebutuhan, baik satu sisi, kiri atau kanan, atau keduanya, tergantung kebutuhan rider. Juga digunakan sprocket guard untuk melindungi sprocket dari gesekan landasan.
”Vert”
Vert, kependekan dari kata vertikal, adalah disiplin BMX yang terkait dengan lintasan vertikal. Rider vert melakukan trik saat melayang menggunakan half pipe setelah sebelumnya memelihara atau mengumpulkan momentum dari gerakan bolak balik dari sisi satu ke sisi lain dari half pipe baik searah jarum jam (membelok ke kanan saat mencapai puncak), atau kebalikan dari arah jarum jam. Saat momentumnya cukup, rider dapat melakukan aerial trick yaitu trik yang dilakukan di udara, atau lip trick, yaitu trik yang dilakukan dengan memanfaatkan ujung landasan (coping).
Lintasan vert yang digunakan BMX sama dengan yang digunakan para skateboarder dan inline skater. Lintasan yang dinamakan half pipe ini terdiri atas dua buah quarter pipe yang terhubung dengan satu landasan datar membentuk huruf U. Terkadang ada tambahan bidang vertikal di atas lengkungan sehingga membentuk tembok.
Ukuran half pipe ini umumnya antara 2,5 hingga 3,5 meter, walaupun ukuran yang terbesar yang pernah digunakan mencapai 8,2 meter.
Sepeda yang digunakan umumnya sama dengan yang digunakan dalam street. Perbedaannya penggunaan peg yang hanya satu sisi, yaitu sisi luar, misalnya peg berada di sebelah kiri pada run searah jarum jam. Transmisi juga dapat berpindah ke kiri untuk rider yang lebih menguasai run kebalikan jarum jam.
”Dirt jump”
Dirt jump, sesuai namanya menilai rider dari trik yang dilakukan saat terbang di antara dua buah gundukan. Berbeda dengan disiplin freestyle lain yang memungkinkan rider untuk melakukan beberapa trik dalam waktu yang ditentukan panitia, dalam dirt jump, rider umumnya hanya dapat melakukan satu trik karena waktu yang dibatasi oleh saat sepeda mendarat kembali di tanah.
Lintasan dirt jump dibuat dari tanah dengan sudut yang memungkinkan rider mendapat waktu yang cukup lama di udara. Ukuran gundukan dirt jump dapat bervariasi sesuai kebutuhan dan kemampuan rider.
Sepeda dirt jump dibuat lebih panjang dari umumnya sepeda freestyle lainnya, hampir mendekati panjang sepeda untuk balap BMX. Sepeda jenis ini tidak menggunakan peg karena membahayakan rider. Perbedaan lain dari sepeda freestyle lain adalah digunakannya ban dengan kembangan untuk mendapat traksi di lintasan tanah. (dok. "PR", 5/2/12)***
sumber http://www.pikiran-rakyat.com