Jogjakarta Street & Flatland BMX, Komunitas BMX Tertua
07/04/2006 10:42
Mempertahankan eksisstensi dari sebuah komunitas untuk hidup lebih dari 7 tahun merupakan sebuah perjuangan, tidak terkecuali komunitas Jogjakarta Street & Flatland BMX. Komunitas yang sudah berdiri sejak tahun 1996 ini pun dalam perjalanannya juga mengalami berbagai perombakan baik anggota maupun nama. Pada awalnya komunitas ini bernama Bandit Idiot, lalu berubah menjadi Jogjakarta Flatland dan pergantian nama berakhir pada Jogjakarta Street & Flatland BMX. Nama terakhir ini digunakan agar adanya keberagaman dalam bermain, tidak sekedar satu jenis permainan BMX saja. Menyeng selaku ketua menjelaskan bahwa awal terbentuknya komunitas ini dimulai dari keinginan berprestasi di bidang BMX oleh empat orang pendirinya. Keinginan ini muncul setelah mereka selalu gagal mengikuti kejuaraan BMX di jenis mini cross. Secara pribadi disampaikan olehnya bahwa ia ingin berprestasi dengan BMX yang dia punya. Komunitas yang berlatih di Stadion Mandala Krida dan DPP Brajamusti ini memiliki banyak sekali anggota. Dikarenakan sifat dari komunitas ini yang sangat bebas, komunitas ini tidak melakukan pencatatan akan data dari anggota-anggotanya. Peluang terbuka siapa saja untuk bergabung hanya dengan satu syarat, punya BMX. Untuk dapat bertahan di komunitas ini tidaklah berat. Selama anggota memiliki rasa kebersamaan dan tidak memaknai BMX dari sisi fashion, mereka pasti dapat bertahan di dalamnya. Komunitas yang rata-rata terdiri dari pelajar SMA dan mahasiswa ini cukup prihatin dengan pemaknaan olahraga-olahraga seperti ini yang berubah menjadi sekedar fashion. BMX lebih dari sekedar fashion. BMX memiliki suatu sejarah mengenai pilihan hidup yang cukup berat beberapa orang pendahulunya sehingga sangat sulit menerima BMX hanya dijadikan sekedar fashion saja. Hal inilah yang menjadikan anggota dari komunitas ini memiliki keberagaman gaya tiap orang namun memiliki rasa kebersamaan yang tinggi.  Rasa kebersamaan ini dapat ditunjukkan dengan berbagai macam hal. Saling memberikan dukungan, kritik, maupun saran pada anggota lain yang sedang belajar trik baru pun dimaknai sebagi sebuah rasa kebersamaan. Rasa kebersamaan yang mutlak harus dilakukan oleh seorang anggota adalah setiap anggota harus menggunakan nama komunitas ini ketika mengikuti suatu perlombaan. Bukan suatu pemaksaan, namun hal ini lebih didasari pada keyakinan bahwa orang yang mengikut pertandingan tersebut tidak mungkin dapat belajar berbagai macam trik secara sendirian. Ketika dia sudah diberi dukungan oleh temen temen komunitas ini, seyogyanya dia juga menghargai tempat dia belajar. Berbagai kejuaraan telah mereka ikuti sejak tahun 1996, antara lain pembukaan arena skate dan BMX di Sragen pada tahun 2003 mendapat juara pertama, juara pertama di kelas flatland pada salah satu perlombaan di Semarang, dan acara terakhir adalah Halo Jumping pada tanggal 16 Maret 2006 lalu yang berlangsung di Jogja. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungiPencenk (08179405618) atau langsung datang keMandala Krida, karena mereka selalu berkumpul di sana setiap hari pada pukul 16.00 WIB ke atas. (dit) |
0 comments:
Post a Comment