Ilustrasi komunitas bmx [klik untuk memperbesar]
Lepas tangan (no hand), melompat (jumping), memutar sepeda di udara (table top), atau aksi ekstrem lainnya sudah biasa dilakukan oleh komunitas BMX. Meskipun risikonya lumayan besar seperti patah tulang, keseleo, atau luka, namun itu semua tak menghalangi komunitas BMX untuk terus berkreasi menciptakan trik-trik baru yang ekstrem dan memicu adrenalin. BMX
Bicycle Motocross (BMX) adalah salah satu olahraga ekstrem sepeda dengan gaya motocross yang balapan pada trek lurus atau trek lumpur, menyerupai trekmorocross, meskipun banyak juga yang sekadar atraksi ketangkasan dalam bersepeda atau disebut freestyle.
California selatan merupakan tempat di mana cikal bakal komunitas BMX ini berasal, tepatnya pada 1970. Pada saat itu anak-anak yang menggunakan sepeda mulai gemar balapan, baik di trek lurus atau di trek lumpur.
Pada tahun 1974, George E. Esser mendirikan NBL (National Bicycle League) liga sepeda nasional untuk memfasilitasi komunitas BMX dalam berlomba. Sebelumnya, George dan istrinya, Mary, mendirikan AMA (American Motocross Association) asosiasimotocross Amerika di mana kedua anak mereka, Graig dan Brian ikut berlomba di dalam asosiasi tersebut.
Perkembangan selanjutnya, pada 1977 didirikanlah ABA (Amarican Bicycle Association), asosiasi sepeda Amerika dimana lomba sepeda BMX telah mencapai tingkat nasional di Amerika. Dan pada 1981, BMX internasional federasi didirikan.
Adapun kejuaran dunia BMX telah dimulai sejak 1982. Untuk koordinasi lebih lanjut, pada 1993 BMX telah bergabung dengan Uni Cycliste Internasionale. Puncaknya, sejak 2003, BMX telah menjadi salah satu cabang olahraga yang diperlombakan dalam olimpiade.
Komunitas BMX
Komunitas BMX dan aktivitasnya cukup mudah ditemui dan berkembang lumayan pesat di tiap negara termasuk di Indonesia. Salah satunya Polygoners Community, mereka aktif mengikuti lomba sepeda BMX. Perkembangan komunitas BMX yang lumayan pesat ini dikarenakan tempat untuk latihan dan freestyle, relatif lebih mudah ditemui. Tidak harus ada tempat khusus seperti olah ragaekstrem lainnya, yang penting tetap menjaga keamanan diri dan ketertiban umum.
Komunitas BMX juga bisa mendatangkan sponsor dari perusahaan-perusahaan besar, jika mereka profesional dan ahli dalam melakukan berbagai macam trik bersepeda. Namun biasanya, mendapatkan sponsor bukanlah hal yang utama, karena yang dicari dalam olahraga ekstrem ini lebih kepada kepuasan batin jika telah mampu melakukan trik-trik yang berbahaya.
Di samping itu untuk urusan materi, tidak sedikit para anggota komunitas BMX yang telah mempunyai pekerjaan tetap. Jadi, BMX bisa hanya sekadar hobi semata, bukan untuk mencari penghasilan, meskipun ada juga yang menjadikannya sebagai pekerjaan, misalnya serius menjadi atlet.
Uniknya, ada juga komunitas BMX yang tidak sekadar latihan dan freestyle, mereka pun paham dengan social responcibility (tanggung jawab sosial). Beberapa komunitas BMX sering mengadakan bakti sosial misalnya menyantuni panti asuhan. Salut untuk mereka!