Time

IP

5.21.2012

JENIS-JENIS SEPEDA

Sejak pertama kali dibuat, sepeda telah mengalami evolusi yang sedemikian pesat.  Mulai dari sepeda tanpa setang dan pedal, sepeda dengan ban depan besar dan belakang kecil, hingga yang sekarang ini dari sepeda gunung hingga fixie.

Sepeda dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi dan ukurannya.
§  Mountain Bike/MTB (sepeda gunung) -digunakan untuk lintasan off-road dengan rangka yang kuat, memiliki suspensi, dan kombinasi kecepatan sampai 27.
§  Road Bike (sepeda jalan raya/sepeda balap) -digunakan untuk balap jalan raya, bobot keseluruhan yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan, kombinasi kecepatan sampai 27
§  Sepeda BMX-BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross, banyak digunakan untuk atraksi
§  Sepeda mini-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik beroda dua maupun beroda tiga
§  Sepeda angkut-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda kumbang, sepeda pos
§  Sepeda lipat-merupakan jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah
§  Sepeda Fixie - Sepeda minimalis dengan rangka dan ban beraneka warna, setang pendek dan tidak banyak memiliki kabel-kabel sebagai pengatur tali rem


Sepeda Gunung atau MTB masih di bagi beberapa jenis lagi misal Competitve XC, XC Trail, All Mountain, FreeRide/DownHill, Progrsive HT, Recreational XC.

Sedangkan untuk Road bikeatau sepeda balap juga di bagi berbagi macam jenis lagi seperti Com[etitive road, Endurance, TT (time trial), Fixed Gear(single speed), Fitnes(comutte).

Secara garis besar itulah jenis sepeda yang banyak beredar, akan tetapi banyak vendor melakukan pengembangan khusus dan membuat sepeda sepeda jenis baru seperti cyclocross, dirtjumper, dan masih banyak lagi sepeda modif lainya.

Berikut ini masing-masing jenis sepeda:

Sepeda Gunung MTB.
a. Competitive XC :
Sepeda ini biasanya tergolong ringan untuk jenis MTB, merupakan sepeda yang ringan untuk cross country (offroad). Competitive XC biasa di gunakan untuk medan offroad yang tidak terlalu menurun, sangat sesuai untuk yang menyukai kecepatan dan kekuatan dalam menjelajah medan offroads.

b. XC Trail :
Jenis sepeda yang lebih di buat untuk medan offroad yang lumayan ektrim, sepertinya turunan yang agak tajam disertai banyak tikungan, suspensi depan dan belakang biasanya lebih empuk dibandingkan dengan Competitive XC, suspensi depan dan belakang biasanya juga dapat di atur skala keras dan lembutnya.

c. All Mountain :
MTB yang kelihatan kekar di banding jenis XC lainnya, mempunyai suspensi yang lebih besar dan kuat. Sepeda ini di peruntukan untuk rider yang menyukai medan offroad yang banyak lokasi jumping. Sepeda ini cocok untuk downhill ringan dan atraksi dalam bersepeda.

d. Freeride/Downhill :
Ini sepeda yang sering kita lihat dalam kejuaraan dunia downhill, sepeda yang sangat berat untuk jenis MTB. Frame sepeda ini memang sangat berat karena downhill yang ektrim memerlukan kestabilan yang tinggi. Suspensi sepeda jenis ini mempunyai trafel depan(panjang suspensi) lebih panjang di banding sepeda MTB lain, dan yang pasti suspensi belakang adalah wajib pada sepeda tipe ini.

e. Progresive / Dirt jumper
Lebih di perutukan untuk rider yang menyukai showoff skill atau mempertontonkan dan mengasah kemahiran dalam atraksi sepeda. Dengan bentuk frame yang terkesan lurus dari depan dan belakang.

f. Recreational XC
Merupakan sepeda XC untuk medan cross contry yang ringan, ini merupakan sepeda yang banyak di pakai MTB saat ini dalam offroad ringan dan cross coutry.


Road bike.

a. Competitive Road
Merupakan sepeda balap yang di peruntukan untuk kompetisi balap, dengan berat yang sangat ringan total berat sepeda bisa mencapai 5kg, Bagi yang menyukai bersepeda sehat jalan aspal ini merupakan salah satu pilihan.

b. Endurance Road
Merupakan sepeda balap dengan frame yang lebih tahan terhadap jalan yang tidak halus semisal paving blok, sepeda dengan tipe ini cocok untuk yang meyukai tipe road yang tidak hanya aspal halus tapi jalan aspal yang jelek. Selain ringan cocok bagi penggemar kecepatan, sepeda jenis ini layak di jadikan pilihan untuk bersepeda di jalan non aspal.

c. TT (time trial)
Inilah sesungguh sepeda balap, sangat ringan dengan aero dinamis yang di desain dengan teliti untuk terpaan angin. Sepeda balap ini banyak di gunakan untuk kompetisi Time Trial / Thriatlon yang menuntut kecepatan.

d. Single speed.
Sepeda dengan gir tunggal, cocok bersepeda kemana saja. Sepeda dengan single speed ini tidak mempunyai pengaturan kecepatan, menjadikan sepeda ini simple dan prakstis terutama untuk yang tinggal di perkotaan.

e. Commute
Merupakan Sepeda yang di desain gabungan dari sepeda balap kelas kompetisi dan kebutuhan sehari-hari. Banyak vendor sepeda menyesuaikan mulai dari handle bar (stang), hingga komposisi ban dan rasio gir.

Nah, setelah tahu jenis-jenis sepeda, anda ingin pilih yang mana yang cocok untuk anda gunakan.  Silahkan pilih. 

Memilih Jenis Sepeda

Memilih Jenis Sepeda
Lifestyle, 21 mei 2012
Pernah kita dibingungkan dengan jenis-jenis sepeda yang beredar dipasaran, pada umumnya sepeda yang banyak beredar adalah jenis MTB atau lebih dikenal dengan Sepeda Gunung dan jenis Road Bike yang lebih dikenal dengan Sepeda Jalan Raya (Sepeda Balap).

Sepeda Gunung atau MTB masih dibagi menjadi beberapa jenis lagi misalnya Competitive XC, XC Trail, All Mountain, Free Ride/Downhill, Progressive HT, Recreational XC. Sedangkan untuk Road Bike atau Sepeda Balap juga dibagi menjadi berbagai macam jenis lagi seperti Competitive Road, Endurance Road, TT (Time Trial), Fixed Gear (Single Speed), Fitness (Commute). Secara garis besar itulah jenis sepeda yang banyak beredar, akan tetapi banyak vendor melakukan pengembangan khusus dan membuat sepeda jenis baru seperti Cyclocross, Dirtjumper, dan masih banyak lagi sepeda modif lainnya.

Untuk mengetahui sepeda apa yang cocok dengan kebutuhan dan keinginan kita, ada baiknya kita tahu diskripsi masing-masing jenis sepeda tersebut. Tips ini berisi diskripsi sepeda secara global sehingga memudahkan anda memilih sepeda.

Sepeda Gunung MTB
Competitive XC
Sepeda ini biasanya tergolong ringan untuk jenis MTB, merupakan sepeda yang ringan untuk cross country (offroad). Competitive XC biasa digunakan untuk medan offroad yang tidak terlalu menurun, sangat sesuai untuk yang menyukai kecepatan dan kekuatan dalam menjelajah medan offroads.

XC Trail
Jenis sepeda yang lebih dibuat untuk medan offroad yang lumayan ekstrim, seperti turunan yang agak tajam disertai banyak tikungan. Suspensi depan dan belakang biasanya lebih empuk dibandingkan dengan Competitive XC, suspensi depan dan belakang biasanya juga dapat diatur skala keras dan lembutnya.

All Mountain
MTB yang kelihatan kekar dibanding jenis XC lainnya, mempunyai suspensi yang lebih besar dan kuat. Sepeda ini diperuntukan untuk rider yang menyukai medan offroad yang banyak lokasi jumping-nya. Sepeda ini cocok untuk downhill ringan dan atraksi dalam bersepeda.

FreeRide/Downhill
Sepeda ini yang sering kita lihat dalam kejuaraan dunia downhill, sepeda yang sangat berat untuk jenis MTB. Frame sepeda ini memang sangat berat karena downhill yang ekstrim memerlukan kestabilan yang tinggi. Suspensi sepeda jenis ini mempunyai trafel depan (panjang suspensi) lebih panjang dibanding sepeda MTB lain, dan yang pasti suspensi belakang adalah wajib pada sepeda tipe ini.

Progressive/Dirt Jumper
Lebih diperuntukan untuk rider yang menyukai show-off skill atau mempertontonkan dan mengasah kemahiran dalam atraksi sepeda. Dengan bentuk frame yang terkesan lurus dari depan dan belakang.

Recreational XC
Merupakan sepeda XC untuk medan cross country yang ringan, ini merupakan sepeda yang banyak dipakai MTB saat ini dalam offroad ringan dan cross country.

Sepeda Balap (Road Bike)
Competitive Road
Merupakan sepeda balap yang diperuntukan untuk kompetisi balap, dengan berat yang sangat ringan, total berat sepeda bisa mencapai 5 kg. Bagi yang menyukai bersepeda sehat jalan aspal ini merupakan salah satu pilihan.

Endurance Road
Merupakan sepeda balap dengan frame yang lebih tahan terhadap jalan yang tidak halus semisal paving block, sepeda dengan tipe ini cocok untuk yang meyukai tipe jalan yang tidak hanya aspal halus tapi jalan aspal yang jelek. Selain ringan, sepeda ini cocok bagi penggemar kecepatan, sepeda jenis ini layak dijadikan pilihan untuk bersepeda di jalan non aspal.

TT (Time Trial)
Inilah sepeda balap sesungguhnya, sangat ringan dengan aerodinamis yang di desain dengan teliti untuk terpaan angin. Sepeda balap ini banyak digunakan untuk kompetisi Time Trial/Thriatlon yang menuntut kecepatan.

Single Speed (Fixed Gear)
Sepeda dengan gir tunggal, cocok bersepeda kemana saja. Sepeda dengan single speed ini tidak mempunyai pengaturan kecepatan, menjadikan sepeda ini simple dan praktis terutama untuk yang tinggal di perkotaan.

Commute
Merupakan sepeda yang di desain gabungan dari sepeda balap kelas kompetisi dan kebutuhan sehari-hari. Banyak vendor sepeda menyesuaikan mulai dari handle bar (stang), hingga komposisi ban dan rasio gir.

Dari berbagai diskripsi sepeda diatas kita mulai ada gambaran sepeda apakah yang cocok untuk kebutuhan bersepeda kita, baik untuk kesehatan atau memang khusus untuk kompetisi.

[zonasepeda.com]

sirkuit bmx gembira loka


Sirkuit BMX Gembira Loka tidak berfungsi maksimal

Kamis, 10 Mei 2012 16:32 WIB

Jogja (ANTARA Jogja) - Sirkuit sepeda BMX di kompleks Kebun Raya Kebun Binatang Gembira Loka dinilai oleh Komisi C DPRD Kota Yogyakarta tidak berfungsi maksimal dengan jarangnya fasilitas itu digunakan untuk menyelenggarakan kejuaraan.


"Sangat disayangkan, fasilitas yang dibangun dengan dana tidak sedikit itu tidak bisa dimanfaatkan maksimal," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Zuhrif Hudaya di Yogyakarta, Kamis.

Zona yang dinamai Gembira Loka Zoo 3C`s (cross, cycle circuit) tersebut dibangun dengan total dana mencapai Rp1,3 miliar yang dibangun dalam dua tahap menggunakan hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta 2008 dan 2009.

Zuhrif menengarai, tidak maksimalnya pemanfaatan sirkuit sepeda BMX tersebut salah satunya disebabkan pengelola yang kurang membuka akses untuk masyarakat umum.

"Tempat tersebut justru terkesan sebagai tempat yang eksklusif karena tertutup pagar tinggi sehingga tidak semua orang bisa menggunakan tempat tersebut," katanya.

Sejak diluncurkan pada 2010, fasilitas olah raga sepeda BMX yang diklaim telah memenuhi standar internasional tersebut baru satu kali digunakan untuk penyelenggaraan kejuaraan BMX.

Oleh karena itu, lanjut Zuhrif, pengelola perlu didorong agar bisa lebih bersikap terbuka kepada masyarakat umum yang memiliki keinginan untuk bisa memanfaatkan sarana yang ada itu. 

"Dengan demikian, tujuan pembangunan tempat tersebut, yaitu menjaring bibit-bibit baru di cabang olah raga sepeda dan penyediaan fasilitas untuk penggemar olah raga sepeda bisa tercapai," katanya.

Sementara itu, Manajer Marketing Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yoseph Kurniawan tidak menampik apabila pemanfaatan sirkuit BMX bertandar internasional tersebut kurang maksimal.

"Di Yogyakarta, juga cukup jarang ada kegiatan yang kejuaraan BMX, sehingga itu menjadi salah satu sebab tidak maksimalnya pemanfaatan sirkuit yang ada," katanya. 

Ia menambahkan, telah melakukan berbagai upaya agar fasilitas tersebut bisa digunakan maksimal, salah satunya adalah mengundang Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) DIY dan Pengurus Cabang ISSI Yogyakarta untuk memanfaatkan sirkuit itu.

"Masyarakat umum bisa memanfaatkan fasilitas tersebut dengan membayar uang sewa. Sedang untuk Pengurus ISSI atau KONI yang akan menggunakan sirkuit itu hanya perlu mengirimkan surat pemberitahuan," katanya yang setuju apabila promosi sirkuit tersebut perlu dilakukan. 

(E013)

Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © 2012

5.16.2012

Foto sepeda BMX


Foto sepeda BMX

Bukan hanya foto sepeda BMX atau gambar sepeda BMX saja yang saya posting ini,tapi sedikit sejarah sepeda BMX juga patut untuk disimak.
Kenapa diberi nama sepeda BMX?...BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross,karena pada awal sejarah terciptanya BMX diapdosi dari motocross.
Awal terciptanya sepeda BMX itu sekitar tahun 1960an di Southern California.Karena saat itu di Amerika sedang populernya olahraga motorcross.Mungkin remaja pada saat itu terinspirasi oleh  olahraga motorcross tersebut.Pemikiran mereka menjadi berkembang dan mencari ide untuk mengadopsi style olah raga motor cross ini buat bicycle.
Di Indonesia sendiri booming sepeda BMX diantara anak remaja kira kira sekitar tahun 87-88an.Kala itu memang sepeda motor masih sangat jarang,anak remaja itu bisa dikatakan wajib buat memiliki sepeda BMX.Walaupun bukan untuk RACING atau FREESTYLE,BMX kebanyakan dipakai buat sehari hari kemana mana.
Sebenarnya mulai saat itu penggemar BMX tidak ada matinya,hingga berkembang menjadi kegiatan olahraga hingga sekarang.

Jenis olahraga sepeda BMX
BMX terdiri dari 2 kategori yaitu RACING dan FREESTYLE.RACING atau balapan dengan sepeda BMX ini saat ini sudah jarang.Kalau kategory FREESTYLE atau gaya bebas saat ini masih populer.Kategori FREESTYLE masih dibagi lagi dalam beberapa klasifikasi lagi yaitu FLATLAND, DIRTJUMP, RAMP, dan STREET.
Berikut bisa disimak gambar - gambar | foto foto sepeda BMX


GAYA OLAHRAGA SEPEDA BMX
 BMX RACING



Foto sepeda BMX
BMX DIRTJUMP



Foto sepeda BMX

BMX RAMP



Foto sepeda BMX

BMX FLATLAND


Gambar Jenis jenis sepeda BMX
Nah yang di bawah ini adalah BMX STREET
Foto sepeda BMX


Foto sepeda BMX


Foto sepeda BMX

Foto sepeda BMX

Awal Mula Sejarah Sepeda BMX

Awal Mula Sejarah Sepeda BMX

Pada akhir 1960-an Southern California menjadi tempat kelahiran dari BMX. Pada saat itu olahraga motorcross sangat populer dan remaja berusaha untuk meniru olahraga mulai melakukannya pada sepeda. Anak-anak mereka sepeda Schwinn diubah menjadi sepeda kotoran buatan sendiri dan naik pada trek yang mereka buat sendiri. olahraga itu tak pernah sampai ke pencetus permainan yang mereka terorganisir dan diadakan lomba dengan pembalap nomor dalam suasana kompetitif.

BMX bikes yang awalnya digunakan adalah tidak benar-benar dimaksudkan untuk tujuan tersebut. Sepeda BMX yang awalnya digunakan adalah tidak benar-benar dimaksudkan untuk tujuan tersebut. Pada saat itu sebagian besar sepeda di pasar dibuat untuk transportasi dan mereka semua memiliki desain dasar yang sama. Pada saat itu sebagian besar sepeda di pasar dibuat untuk transportasi dan mereka semua memiliki desain dasar yang sama. Sepeda yang paling populer adalah Schwinn Sting-Ray, sepeda ini berbeda dengan penawaran saat ini pada saat itu. Sepeda ini berbeda dengan penawaran saat ini pada saat itu. Ia dirancang untuk memanfaatkan minat sepeda motor dan mobil otot dan anak-anak menyukainya. The Schwinn Sting-Ray cepat menangkap pasar dan penerima 70 persen dari seluruh penjualan sepeda dalam waktu lima tahun peluncurannya. Awal BMX Riders akan memodifikasi Schwinn Sting-Ray dan ras di ras kecil lokal.

Menyelenggarakan balap sepeda BMX pertama diadakan di California Selatan pada tahun 1971 dan diselenggarakan oleh Scot Breithaupt. Penunggang kuda buatan sendiri memakai jas dan gigi dan melaju di jalur yang mereka buat sendiri. Dalam empat tahun acara ini produsen mulai memproduksi sepeda BMX dengan roda 20 inci yang dibuat khusus untuk olah raga dan perlombaan pro pertama diselenggarakan. 

Pada awal 1980-an olahraga etch mulai masuk ke budaya populer dan popularitas BMX tumbuh dengan langkah cepat. Penunggang tidak hanya ingin balapan sepeda mereka lagi, mereka terus menguji batas-batas dengan trik. Banyak pengendara mulai meniru trik skateboard dilakukan pada sepeda mereka dan pada akhirnya hal ini menyebabkan pengembangan naik BMX freestyle.

Pada awal 1990-an dunia BMX telah menjadi ekstrim dan seluruh penunggang dunia adalah pengujian batas sepeda mereka dan diri mereka sendiri dalam mengejar trik baru. Kira-kira pada waktu yang dunia olahraga ekstrim mulai mengembangkan pengakuan dan ESPN melihat potensi untuk berikut besar. ESPN hosted the first X Games in 1995 in Rhode Island and BMX was introduced to the mainstream. Host ESPN X Games pertama pada 1995 di Rhode Island dan BMX diperkenalkan ke arus utama.

X Games BMX Riders disediakan sebuah Olimpiade seperti kompetisi dan eksposur bahwa mereka bisa tidak pernah membayangkan. Penunggang mulai melihat kesempatan untuk membuat karir yang sah untuk diri mereka sendiri sebagai pengendara BMX dan kesepakatan televisi dan dukungan diikuti. Anak-anak di seluruh negeri memiliki aspirasi baru untuk menjadi seperti penunggang mereka melihat di X Games dan perjalanan dunia bersaing dalam olahraga BMX.

Banyak kompetisi baru mengikuti Games X dan pengendara memiliki lebih banyak kesempatan setiap tahun untuk bersaing di sirkuit BMX pro. Profesional pengendara BMX sekarang atlet profesional aktual dan banyak gaji dan ketenaran sebanding dengan bintang NFL. Banyak Artikel Baru mengikuti Kompetisi X Games Dan pengendara memiliki banyak kesempatan terkait masih berlangsung Tahun lebih bersaing untuk Artikel Di sirkuit BMX BMX pro. atlet penunggang Profesional Dan aktual sekarang banyak profesional ketenaran gaji sebanding Artikel Baru Dan Bintang NFL.

5.12.2012

mengenal Jenis & Klarifikasi Sepeda

mengenal Jenis & Klarifikasi Sepeda

Klasifikasi Sepeda
Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan. Namun untuk olahraga yang satu ini kita harus memilih spesifikasi dari berbagai jenis sepeda yang akan kita gunakan, karena itu yang akan menentukan permainan sepeda apa yang akan kita lakukan. Sepeda sendiri ada berbagai ragam mulai dari sepeda BMX untuk freestyle maupun untuk Downhill dan Roadbike yang lebih dikenal ‘sepeda Balap’ ataupun Mountain Bike (MTB) yang sering disebut ‘Sepeda Gunung’.
Type sepeda dibagi menjadi dua type yaitu on road & off road:
  1. On road atau road bike, trek yang ditempuh biasanya di jalan – jalan dalam kota.
  2. Off road atau extreme bike, trek yang digunakan adalah pada medan jalan tanah dan bergunung. Karena medan yang dilalui relatif lebih sulit, tak heran jenis sepeda ini lebih lengkap. Berdasarkan suspensi atau peredam kejut, design sepeda dapat dikategorikan menjadi empat jenis:
  • Fully Rigid : Jenis ini memiliki rangka yang kaku, tanpa ada suspensi baik depan maupun belakang.
  • Softtail : Frame-nya menggunakan suspensi yang disebut dengan “elastomer“, fungsinya adalah untuk menggerakkan frame melewati medan yang tidak rata.
  • Hardtail : Jenis ini memiliki bagian depan yang bersuspensi, sedangkan frame dengan bagian chain stay kaku tanpa ada suspensi. Tipe hard tail biasanya dipakai di medan yang bervariasi. Tipe hard tail sendiri bisa dicirikan dari adanya satu shockbreaker di garpu depan. Kalau tipe ini lebih cepat mendapatkan momentum ketika digenjot sehingga untuk mendapat kecepatan maksimum jadi lebih gampang. Tipe ini cocok buat yang senang cross country atau main di daerah pedesaan. Untuk yang suka modifikasi, kita bisa menambah shockbreaker, rem cakram, menambah gir, dan lain-lain.
  • Dual/Full Suspension : Sepeda jenis ini memiliki suspensi untuk bagian garpu depan dan bagian chain stay. Mekanisme kerja peredam kejut di bagian chain stay menggunakan penggerak (Pivot) yang menghubungkan lower dan upper chain stay, sehingga membuat ban belakang dapat naik-turun mengikuti kontur medan yang dilalui. Untuk full suspention biasanya dipakai buat penggemar turunan atau downhill. Hal ini penting karena getaran sepeda saat turun bisa diredam oleh shockbreaker di garpu depan dan belakang sepeda. Sepeda jenis ini biasanya fork (garpu) depannya lebih tinggi ketimbang belakang. Soalnya ketika di turunan, sudut kemiringan sepeda enggak akan terlalu ekstrem. Alhasil sepeda jadi lebih mudah dikontrol.
Mountain bike (MTB) menurut data, lahir tahun 1976 tercipta oleh beberapa kelompok orang California yang awalnya dijuluki clunker atau cruiser di kawasan Marin County. Orang-orang ini sebelumnya ‘gila berat’ dengan sepeda jenis bicycle motor cross (BMX). Mereka jika lomba dengan BMX, gayanya itu khas sekali. Yakni, lompat-lompat di atas balok kayu (log jump), batu dan sebagainya.
Tapi kenapa mereka pindah ke MTB dan menciptakan sepeda jenis itu? Menurut mereka, BMX kurang mampu menempuh jarak jauh sambil mendaki atau pun menuruni bukit. Selain itu, frame geometrical-nya (kerangka) amat beda sehingga teknis pengendaliannya juga berbeda. Pada log jump, MTB tak mampu melakukan manuver seperti itu tapi BMX begitu mudah dan tangkas.
Macam-macam jenis MTB berdasarkan cara mengendarai dan jenis medan yg ditempuhnya, yaitu:
  • Cross country (XC). Dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Sepeda jenis ini dapat digunakan untk melibas segala jenis trek yang bervariasi seperti tanjakan, turunan, aspal maupun kubangan lumpur. Namun, sepeda ini memang tidak dirancang untuk turunan yang sulit, khusus untuk turunan yang sulit lebih pas kalo kita gunakan sepeda jenis Downhill (DH). Sepeda jenis ini biasanya menggunakan bahan logam yang ringan. Di Indonesia banyak dipertandingkan kelas cross country dan downhill. Karena dilihat dari jumlah peminat dan penggemar sepeda lintas alam yang jauh lebih banyak serta dari segi risiko dan biaya perlengkapan yang jauh lebih rendah.
  • Enduro / All mountain (AM). Dirancang untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai. Hampir semua sepeda AM bertipe full-suspension. Sepeda ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan jenis XC, perbedaan utamanya adalah pada bobot. Sepeda AM lebih berat dibandingkan dengan XC. Bobot yang lebih berat ini dimaksudkan untuk mengantisipasi medan yang lebih ekstrim dan ukuran rangka biasanya lebih besar dari XC.
  • Freeride (FR). Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off (lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun tidak secepat dan selincah all mountain karena bobotnya yang lebih berat. Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh. Julukan freeride ini mengikuti jenis aliran yang ingin mendobrak keteraturan yang hanya melewati jalur atau medan yang dilewati. Bagi penikmat sepeda ini, freeride adalah “No Way End for My Bike“. Berat sepeda jenis ini bisa lebih berat dari jenis AM dan XC.
  • Downhill (DH). Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda downhill juga lebih mengacu pada lomba, sehingga selain kekuatan, yang menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah bagaimana agar dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan mobil. Tidak efisien dipergunakan di dalam kota maupun di jalur cross country.Sepeda jenis ini memang dirancang untuk dapat digunakan pada jalur yang penuh dengan turunan. Sepeda jenis ini juga memiliki berat yang lumayan dan biasanya terbuat dari logam yang cukup tebal dan berat (Berat sepeda sangat berguna untuk meluncur mengikuti gravitasi bumi). Ciri yang kasat mata lainnya selain bentuknya yang menyerupai motor trail tanpa mesin, adalah jumlah gear depan dan belakang yang biasanya lebih sedikit. Suspensi depan biasanya memiliki travel berkisar antara 150 mm sampai dengan 200 mm, hal ini dimaksudkan agar getaran yang timbul dapat teredam dengan baik. Sedangkan suspensi belakang menggunakan travel berkisar antara 7 sampai 8 inchi.Biasanya, berjenis full supension bike, yang mempunyai peredam kejut di bagian depan dan belakang. Fungsi kedua peredam kejut itu untuk lebih menjaga kemampuan kontrol, kekuatan menahan beban dan traksinya. Itu sebabnya, daya travel peredam kejut ini mencapai 7 inci. Yang tidak boleh terlewatkan adalah soal sistem pengereman. Melihat risiko dan medan yang dijelajahi, sepeda downhill memakai rem cakram. Di bagian crank, yaitu lengan ayun untuk mengayuh sepeda terpasang pada botom bracket dan di ujung satunya lagi terpasang pedal, punya spesifikasi khusus. Sepeda downhill hanya memiliki satu piringan chainwheel (piringan bergerigi yang berada pada chainset/komponen crank). Sepeda ini tidak bisa dipakai di medan menanjak. Dengan tuntutan spesifikasi yang khusus itu komponen sepeda downhill menjadi mahal. Bila dihitung-hitung, harga satu set sepeda yang siap bisa dipakai bermain, harganya mulai dari Rp 16 juta. Seorang pemain sepeda downhill harus melengkapi dirinya dengan alat-alat keamanan. Karena risiko yang ditimbulkan lebih ekstrem dan berbahaya. Helm full face, pelindung dada dan tulang belakang wajib dikenakan. Kemudian masih ditambah pelindung siku, pergelangan dan tulang kering. Sepatunya juga khusus. Bila sudah siap berlaga, jangan lupa pakai kacamata (google) dan sarung tangan. Biaya pembelian perlengkapan keselamatan juga tidak murah. Helm full face biasanya berkisar Rp 1 juta, body protector komplet (Rp 1 – 2 juta), sepatu (sekitar Rp 500 ribu), kacamata (tak lebih dari Rp 1 juta) dan sarung tangan (sekitar Rp 200 ribu). Nah, sekarang anda bisa memperkirakan biaya yang akan anda keluarkan saat ingin mencoba hobi menarik yang satu ini.
  • Dirtjump (DJ)/ Urban and Street (DJ). Nama lainnya adalah urban MTB. Penggemar jenis ini awalnya adalah anak muda perkotaan yang menggunakan sepeda gunung selain sebagai alat transportasi, ngebut di jalanan kota, juga digunakan untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan ekstrim. Fungsinya mirip BMX namun dengan bentuk yang diperbesar. Umumnya sepeda DJ memiliki frame yang hampir samadengan jenis sepeda BMX (singkatan dari B=Bicycle M=Moto X=Cross), tetapi memiliki diameter yang lebih besar antara 30% – 40%. Jika BMX memiliki diameter ban 20 inchi, sepeda DJ menggunakan diameter 24″ dan 26″. Jenis sepda DJ ini digunakan untuk dapat melewati segala kontur yang sudah dibuat (biasanya diwilayah perkotaan) seperti trotoar, tangga, tembok dan sebagainya.
  • Trialbike. Trial bike adalah salah satu jenis sepeda yang dikembangkan melalui teknik BMX dan mountain bike.  Jenis sepeda ini terkadang bikin kita bingung karena mirip seperti sepeda street dirtjump, identik dengan frame & fork (garpu) rigid/tanpa suspensi, ukurannya pun sama beragam menggunakan ukuran 20″,24″,dan 26″, padahal secara geometry,rasio gear (gigi) berbeda. Trial bike lebih mengutamakan low speed dan keseimbangan.
Sebenarnya nggak bisa dibikin patokan baku juga, karena kadang antar genre saling bersinggungan, misalnya XC dengan XC trail, XC trail dengan AM. Atau DH dengan FR, FR dengan DJ. Lagipula batasan tiap genre bisa berubah, misalnya sepeda XC fulsusnya KHS itu sekarang travel belakangnya 120 mm, sama dengan sepeda XC trail.
Tapi biar nggak terlalu bingung lihat foto-foto ini saja:Image
TrialBike
Sumber:
http://www.mountainbikemtb.blogspot.com/, http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5764887 dari threadnya om bayuwhy
dan yg pasti om gugle